Jika si penderita juga mempunyai tingkat kolesterol tinggi, harus waspada karena akan meningkatkan risiko terkena stroke. Penderita harus menjalani penurunan kolesterol sekaligus tekanan darahnya.Pemeriksaan kolesterol dapat dilakukan
dengan 2 cara yakni melalui pemeriksaan darah di laboratorium oleh
tenaga medis atau pemeriksaan sendiri dengan alat pemeriksa kolesterol
yang mudah didapatkan di apotek atau toko perlengkapan alat kesehatan.
Meskipun pemeriksaan sendiri dengan alat yang dijual bebas di apotek lebih praktis, namun, tidak sedikit terjadi ketidakcocokan hasil dengan pemeriksaan yang dilakukan di laboratorium kesehatan.Hal ini sering membingungkan pasien. Biasanya, hal tersebut terjadi karena bisa saja pasien tidak melakukan puasa terlebih dahulu sebelumnya. Pemeriksaan kolesterol di laboratorium menghasilkan hasil pemeriksaan yang lebih spesifik dan akurat karena pemeriksaan yang dilakukan terhadap kadar trigliserida, LDL, dan HDL dilakukan secara terpisah dan juga bersamaan dalam bentuk total kolesterol.
Sedangkan pada alat periksa praktis, hanya menyajikan hasil akhir berupa total kolesterol. Padahal total kolesterol biasanya terdiri atas 2 faktor penting yaitu LDL dan HDL yang memiliki fungsi serta pengaruh yang berbeda pada tubuh. Oleh karena itu, banyak dokter menyarankan pasien untuk memeriksakan kolesterolnya di laboratorium kesehatan.