Home » » Obat Antihipertensi Golongan Diuretik

Obat Antihipertensi Golongan Diuretik

Obat antihipertensi golongan diuretik bekerja dengan cara membuang kelebihan air dan natrium melalui pengeluaran urine. Berkurangnya air dalam dalam darah mengakibatkan volume darah menurun sehingga pekerjaan jantung menjadi ringan. Pemakai obat jenis ini mengalami banyak buang air (kencing). Golongan obat ini merupakan pilihan pertema untuk mengobati hipertensi.

Ada tiga jenis diuretik, yaitu thiazide diuretik, loop diuretik, dan pottasium-sparing diuretik.

  1. Thiazide diuretik: Chlorotiazide (Diazil), Chlorothalidone, Hydrochlorotiazide, Polythiazide (Reneze), Indapamide (Lozol), Metolazone (Mykrox).
  2. Loop diuretik: Bumetanide (Bumex), Furosemide (Lasix), dan Torsemide (Demadex).
  3. Pottasium-sparing diuretik: Amiloride (Midamor) dan Triamterene (Dyrenium).
 Golongan diuretik mulai diperkenalkan pada tahun 1950-an. Obat ini masih digunakan untuk pengobatan hipertensi, khususnya bagi penderita lanjut usia. Selain terbukti dapat menurunkan tekanan darah, obat antihipertensi golongan diuretik juga mempunyai beberapa efek samping. Pada awalnya para dokter memberi dosis tinggi kepada penderita hipertensi, tetapi mengingat efek sampingnya yang cukup besar, sekarang diresepkan dengan dosis rendah. Pengobatan hipertensi dengan diuretik dengan dosis rendah memberi hasil yang cukup memuaskan.

Penggunaan diuretik dalam dosis tinggi tidak menunjukkan hasil yang signifikan,tetapi justru memicu encok dan diabetes. Selain itu, dapa menurunkan kadar potasium dalam darah dan meningkatkan kadar kolesterol  atau lemak. Efek samping yang lain dari penggunaan diuretik yaitu berupa disfungsi (gangguan fungsi) seksual pria dan payah jantung.
Share this article :

Popular Posts

Powered by Blogger.
 
Support : Your Link | Your Link | Your Link
Copyright © 2013. Hipertensi, bahaya dan pengobatannya - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger