Home » » Relaksi Progresif

Relaksi Progresif

Relaksasi progresif  bertujuan mengurangi kecemasan. Dengan mengistirahatkan atau mengendurkan otot-otot, pikiran dan mental menjadi rileks. Teknik ini diperkenalkan pertama kami pada tahun 1930-an oleh seorang ahli fisiologi dan psikologis berkebangsaan Inggris, bernama Edmund Jacobson. Dalam teknik ini, Jacobson melakukan penegangan dan pengenduran berbagai kelompok otot diseluruh tubuh dalam sekuen tertentu.

Dibawah ini contoh gerakan relaksasi progresif yang dilakukan dengan cara berbaring. Lakukan latihan berikut ini pada pagi dan sore hari.
  1. Tutup mata ddan tarik napas dalam secara perlahan sehingga memenuhi rongga perut. Embuskan napas sambil membayangkan mengeluarkan semua ketegangan. Rasakan bahwa semua otot-otot menjadi berat dan tubuh mulai terbenam ke dalam kasur secara perlahan. Ulangi langkah ini beberapa kali sebelum melakukan latihan yang sebenarnya.
  2. Pusatkan pikiran pada kaki dan betis. Tarik jari-jari kaki ke atas, ke arah langit dan tegangkan kaki dan betis sekuatnya (jangan sampai terasa sakit/nyeri). Tahan posisi ini selama beberapa detik. Sekarang lepaskan dan kendorkan semua otot-otot tersebut, rasakan betapa nyaman rasanya melepaskan ketegangan.
  3. Pusatkan perhatian pada kedua belah paha dan pantat, kencangkan semua otot-ototnya. Tahan posisi ini selama beberapa detik. Kemudian kendurkan, rasakan kenyamanan yang luar biasa ini.
  4. Pusatkan pikiran pada bagian perut dan dada Anda. kencangkan otot-otot pada bagian tersebut. Saat melakukan hal ini biasanya secara otomatis napas tertahan. Tahanlah beberapa waktu, kemudian rileks. Secara alamiah ada perasaan melepaskan perasaan tegang di dada. Tarik napas kembali dan bayangkan lebih banyak lagi ketegangan yang keluar.
  5. Pusatkan perhatian pada tangan dan lengan. Julurkan jari-jari lurus ke depan dan tegangkan semua otot-otot mulai dari pundak hingga ujung jari-jari. Tahan beberapa detik, kemudian kendurkan dan rileks. Bayangkan semua ketegangan mengalir keluarmelalui ujung-ujung jari, sambil merasakan aliran darah mengalir kembali ke lengan.
  6. Pusatkan perhatian pada kedua pundak dan leher. Bagian ini umumnya menyimpan berbagai stres dan ketegangan. Regangkan kedua pundak sejauh mungkin ke belakang serta kencangkan semua otot di pundak dan leher. Tahan keadaan ini beberapa saat kemudian lepaskan dan rileks. Bayangkan ketegangan di kedua pudan dan leher lepas semua dan dialiri energi yang hangat.
  7. Pusatkan perhatian pada wajah dan kepala. Kerutkan dahi, picingkan mata, kerutkan hidung, rapatkan dan tekan gigi, dan tarik sudut mulut ke belakang.
  8. Sekarang tubuh terasa rileks semuanya. Nikmati keadaan ini. Tarik napas panjang beberapa kali dan rasakan napas tersebut turun hingga ke dasar perut.
Share this article :

Popular Posts

Powered by Blogger.
 
Support : Your Link | Your Link | Your Link
Copyright © 2013. Hipertensi, bahaya dan pengobatannya - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger